Sabtu, September 20, 2008

Bocah Misterius

”BOCAH MISTERIUS”

 Saya menemukan di sebuah milis posting menarik dan menggugah bertajuk “Bocah Misterius”. Patut untuk dibaca dan dijadikan sebagai renungan.

Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung.

Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.

Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala.

Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.

Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan

ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya.

Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya.

Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut.

Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan.

Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.

Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius.

Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga!

Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga.

Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma,ya itu tadi,bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar.

“Bismillah.. .” ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir,kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu “bocah beneran” pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu.

Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya.

 “Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?” tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya.

Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.

“Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa,” jawab Luqman dengan halus,”apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa?

Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu..”

Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai.

Ia menatap Luqman lebih tajam lagi. “Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?!

Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa?

Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?

Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?!

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus?

Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian…!?

Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela. Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas  dan terdengar “sangat” menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.

 

“Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.

Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?

Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.

Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini.

Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…!

Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta? Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih?

Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat?

Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat.. Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?

Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan…, jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan ‘tuk setahun, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak….”

Wuahh…, entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan.

Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya!

Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini bukanlah bocah sembarangan.

Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.

 

Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi.

Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan raya kampung Ketapang. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisa dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu. Di tengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng bingung.

Bahkan, orang-orang yang menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu keluar dari rumah Luqman!

Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang!

Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irrasional, tidak masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi.

Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan orang yang seharusnya kita ingat.. Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghidupan yang layak.

 

Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa seharusnya mereka yang sedang berada diatas, yang sedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada, mengacuhkan orang yang membutuhkan pertolongan, melupakan amanah Allah untuk melakukan kebajikan sebanyak-banyaknya, malah hanya mempertontonkan kemewahan yang berlebihan.

Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar. Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya.

Sekarang yang ada dipikirannya, entah mau dipercaya orang atau tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialaminya bersama bocah itu sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang yang  dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.

 

Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati.

Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya, selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan tudingan-tudingan yang memang betul adanya.

Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yang berani menunjuk hidungnya ketika ia salah.

 

Kesaksian Selembar Bulu Mata

Selembar Bulu mata

 Konon di hari pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili.
Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat  maksiat. Tetapi ia bersikeras membantah.

"Tidak, Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan  semua itu".

"Tetapi semua saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah  menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat.

Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru.
Tetapi  anehnya ia tidak menjumpai seseorang di situ hanya ada dia sendiri.

Makanya iapun menyanggah, "manakah saksi-saksi yang kau maksud ?
Disini tidak ada siapapun kecuali aku dan suaramu."
"Inilah saksi-saksi itu" ujar malaikat.
Tiba-tiba mata angkat bicara, "saya yang memandangi."
Disusul oleh telinga, "saya yang mendengarkan."
Hidungpun tak ketinggalan, "saya yang mencium."
Bibirpun mengaku, "saya yang merayu."
Lidah menambah, "saya yang mengisap."
Tangan meneruskan, "saya yang meraba dan meremas."
Kaki menyusul, "saya yang dipakai lari ketika ketahuan."

Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian  tentang perbuatan aibmu", ucap malaikat.

Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan  amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dijebloskan ke dalam neraka  jahanam. Padahal rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.

Takala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara  yang amat lembut dari selembar bulu mata, "saya pun ingin juga  mengangkat sumpah sebagai saksi."

"silahkan" kata malaikat.
Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yg  sunyi, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang  menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji,  bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertobat, walaupun selembar  bulu matanya saja yg terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan  dirinya dari ancaman api neraka ?

Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa ia  telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan.
Konon dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut  dibebaskan dari neraka dan diantarkan ke surga.
Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni surga,  "lihatlah, hamba Allah ini masuk surga karena pertolongan bulu mata."

KLAKSON BISA MENYELAMATKAN DARI BAHAYA MESIN MATI DI ATAS REL

KLAKSON BISA MENYELAMATKAN DARI BAHAYA MESIN MATI DI ATAS REL

Tadi pagi saya berangkat kerja seperti biasa jam 9...kearah
Roxy....lewat kolong jembatan yang baru...saya melewati rel kereta
api...eh saat melintas...udah mau melintas rel, ada bunyi tit tit tut
tit tut...saya tengok ke kanan, wah ada kereta mau lewat...keretanya
udah kelihatan walaupun masih jauh...wah petugasnya terlambat bunyikan
pluit.

eh berdasarkan pengalaman saya refleks bunyikan klakson...ternyata
kebetulan di depan tidak ada mobil....

Di dalam mobil saya santai aja..dan berusaha tenang...supaya mesin tidak
mati... Saya bunyikan klakson terus...eh tiba2 tape mobil saya
menyala...saya jadi kaget... Kok bisa ya menyala sendiri???

Saya lalu teringat kejadian 2 tahun lalu... saat om dan tante saya
terjebak di atas rel kereta api, mobil mereka tiba2 berhenti mendadak,
mobil tidak bisa dihidupkan..

Mereka panik...dan reflek aja saya tekan klaksonnya berkali2 dan om saya
starter lagi, eh syukur mesin mobil on lagi.... dan kereta udah benar2
mendekat.... semua orang udah berteriak.... keluar keluar..... akhirnya
selamat....

Saya baca buku... ternyata rel kereta menghantarkan listrik dan magnet
yang membuat mesin mobil/ motor bisa mati mendadak, akan tetapi bisa
diatasi dengan bunyi yang tinggi yaitu klakson...ternyata berhasil
memutuskan rangkaian listrik dan medan magnet....

Teman2.... tolong sebarkan dan kalo melintas rel kereta api harus
hati2... Lebih baik menunggu dan selamat.... atau dengan bunyikan
klakson...bisa membantu saat kita sudah terjebak di atas rel kereta
api...

Surat Sayang Dari ALLAH SWT

Surat Sayang Dari ALLAH SWT

Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan  berbicara kepada KU, walaupunhanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur

kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin .......Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkandiri untuk pergi bekerja ........

AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk .........

Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggeerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.

AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk

mengucapkan sesuatu kepadaKU.Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.

Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya ........masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU ..........

Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.

AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu.

Keesokan harinya ...... engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari  ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU

........Tapi yang KU tunggu ........ tak kunjung tiba...... tak juga kau menyapaKU.Subuh ........ Dzuhur ....... Ashyar ...........Magrib .......... Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU ..... tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak

ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU . Apa salahKU padamu ...... wahai UmmatKU????? Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang

KUrahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU .!!!!!!! Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa KU, memohon perlindungan KU, bersujud menghadap KU ....... Yang selalu menyertaimu setiap saat .........

Note: apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang2 yang kita sayangi??? Untuk mengingatkan mereka bahwa segala apapun yang kita terima hingga saat ini, datangnya hanya dari ALLAH semata

 

Ladang Amal bulan Ramadhan

Nggak ada yang salah dengan aktivitas ke Mall membeli baju baru untuk lebaran nanti, baik baju untuk kita sendiri maupun untuk anak-anak. Ini bagian dari cara kita merayakan hari kemenangan, ceria bersama keluarga menikmati indahnya hari raya.

Tetapi kalau boleh sekadar titip pesan, saat memilih pakaian untuk anak-anak, pilihkan barang satu potong saja pakaian untuk anak-anak yatim. Mereka tidak punya uang sepeserpun untuk membelinya, tidak ada orang tua yang akan membelikan mereka pakaian. Entah sudah berapa lebaran mereka tak merasakan indahnya hari raya.

Bagus-bagus saja kalau beberapa hari menjelang lebaran, para ibu sudah menyiapkan aneka kue lebaran. Beragam rasa dan aroma sirup pun sudah disiapkan untuk mereguk kesegaran hari raya bersama seluruh anggota keluarga.

Tapi, kalau ada lebihnya barang satu toples, sisakan untuk anak-anak yatim di panti asuhan. Di panti, tidak ada kue lebaran dan sirup seperti halnya di kebanyak rumah pada saat hari raya. Coba ingat deh, tahun lalu berapa banyak makanan yang akhirnya terbuang karena sudah kadaluarsa dan berjamur? Kalau sekiranya keluarga kita tak sanggup menghabisinya sendiri, bagilah kepada anak-anak yatim yang memerlukan.

Saya tahu, sahabat-sahabat tak ingin melewatkan nikmatnya makan ketupat dan daging usai sholat Ied bersama seluruh anggota keluarga, ayah, ibu, isteri, anak-anak, adik, kakak, keponakan, sepupu dan keluarga besar lainnya.

Tetapi izinkan saya mengajak sahabat, di lebaran kali ini untuk membawa beberapa belah ketupat dan sedikit daging, kemudian kita makan bersama anak-anak yatim di panti asuhan. Jangan lupa, ajak teman-teman juga untuk menikmati lebaran spesial tahun ini.

Saya tahu, saudara-saudara rindu kampung halaman, rindu ayah dan ibu serta keluarga nun jauh disana. Memang mungkin saudara hanya punya sekali kesempatan dalam setahun mengunjungi orang tua. Andai tak memberatkan, bolehkah saya mengajukan tawaran menarik kepada saudara? Di panti asuhan banyak anak-anak yang selalu merindui kehadiran sosok ayah dan ibu dalam hidup mereka, namun sosok yang dirindui itu takkan pernah bisa mereka temui, bahkan setahun sekalipun.

Jika saudara berkenan merelakan lebaran tahun ini tak pulang kampung, kemudian kita pergi bersama-sama ke panti asuhan untuk mengobati rindu anak-anak yatim untuk bisa mencium punggung tangan “orang tua” yang selama ini mereka rindui. Mereka ingin sekali mendapat kasih sayang seperti yang selalu diterima anak-anak kita.

Saya pun mengerti, jika setiap lebaran kita ingin membahagiakan anak-anak serta keponakan dengan membagi-bagi angpaw lebaran di hari yang penuh kebahagiaan, sebagai bagian dari rasa syukur kita. Tetapi, izinkan saya melukiskan sekelumit kebahagiaan yang terpancar dari binar mata dan air muka anak-anak yatim saat mereka menerima sedikit rezeki dari kita. Mereka, penuh rasa syukur menerimanya, rasa mereka tentu lebih bahagia dari anak-anak kita yang memang sudah terbiasa menerima uang. Mereka memang tidak pernah meminta, tapi jika ada yang memberi, senyum mereka punya akan abadi hingga kembali bertemu hari raya di tahun yang akan datang.

Oya, satu lagi. Sepekan setelah lebaran, jika masih tersisa sedikit rezeki, ajak mereka yuk ke tempat rekreasi, seperti yang selalu kita hadiahkan untuk anak atau keponakan kita sendiri. Kapan terakhir mereka ke tempat rekreasi ya? Jangan-jangan mereka tak pernah tahu seperti apa pantai Ancol, Tugu Monas, Dunia Fantasi, Taman Ria, Kebun Binatang, yang buat anak-anak kita justru tidak mau lagi ke tempat itu karena sudah bosan.

Ini sekadar ajakan sederhana, sebagai bagian dari rasa syukur kita yang masih diberikan nikmat dari Allah SWT. Membuat anak-anak yatim tersenyum bahagia, mudah-mudahan Allah pun membahagiakan kita di dunia dan akhirat, bahkan membuat kita tersenyum di akhirat nanti. Yuk, lebaran bersama anak yatim! (Gaw)

Bahan Renungan .. Ingat Mati

“KISAH YANG MUNGKIN NYATA"

Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk
bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk
membersihkan diri dan langsung shalat.

Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam
kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang
menghembus tepat di muka saya.

Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih
dengan tongkat ditangannya tiba2 sudah berdiri di depanku.

Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2 itu. Sebelum sempat
bertanya.....siapa dia...tiba2 saya merasa dada saya sesak... sulit untuk
bernafas....

namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya.

Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari
dadaku......terus berjalan.....
kekerongkongan ku....sakittttttttt........sakit. rasa nya.
Keluar airmataku
menahan rasa sakitnya,.... Oh Tuhan ! ada apa dengan diriku.....

Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa
untuk keluar dari tubuhku...

kkhh.........khhhh..... kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat
teramat sakit

Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... peluh
keringat mengucur deras.... mataku terbelalak.....air mataku seolah tak
berhenti.

Tangan & kakiku kejang2 sedetik setelah benda itu meninggalkan aku.
Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu...pergi...berlalu
begitu saja....hilang dari pandangan.

Namun setelah itu.........aku merasa aku jauh lebih Ringan, sehat,
segar, cerah... tidak seperti biasanya.

Aku herann... istri & anak2 ku yang sedari tadi ada diruang tengah,
tiba2 terkejut berhamburan ke arahku.. Di situ aku melihat ada seseorang
yang terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya
dingin kulitnya membiru. siapa dia???????... Mengapa anak2 & istriku
memeluknya ! sambil menangis... mereka menjerit...histeris ...terlebih
istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi...

Siapa dia.............????????

Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan....
dia........dia..dia mirip dengan aku....ada apa ini Tuhan...????????

Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu..... Aku mencoba
merangkul anak2 ku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku.

Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini.. Aku mulai berteriak.....tapi
mereka seolah tak mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku...

Dan mereka terus-menerus menangis....aku sadar..aku sadar bahwa orang
misterius tadi telah membawa rohku Aku telah mati...aku telah mati.

Aku telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis....berteriak...

Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku. Aku sangat sedih..
selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum
banyak yang bisa kulakukan ! untuk membimbing mereka.

Tapi waktuku telah habis.......masaku telah terlewati.... aku sudah
tutup usia pada saat aku
terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja.

Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan
harus bekerja, beribadah, untuk keluarga dll.

Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum
ibadah.


Ohh Tuhan, JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup dan masih bisa
membaca E-mail ini sungguh aku amat sangat bahagia.

Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa
& berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemputku kelak aku telah berada
pada keadaan yang lebih siap.

 

Keteladanam Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad

Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya: "Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"
Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:"Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."

Berikut adalah gambaran Ahmadinejad, yang membuat orang ternganga:

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.

3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.

6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.

7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinyaseorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?
Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.

12. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka
13. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa
14. Ia juga tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya, cukup menundukan kepala sebagai rasa hormat
Mudah-mudahan di pemilu yang akan datang kita akan memiliki Presiden seperti itu…

Peta mudik 2006 jabar - jateng

Buat yang mau mudik dengan roda dua (baca: motor) dan atau roda empat (baca:mobil) bersama ini saya lampirkan jalur alternative tengah. Ada dua jalur yang dapat kita lalui:

1.       Bekasi - Cikarang - Karawang -Kosambi - Purwakarta - Wanayasa – Sagala herang – Jalan cagak - Cisalak - Sumedang - Darmaraja - Wado – Malang bong - Ciawi – Raja polah - Indihiang - Tasikmalaya - Cikoneng - Ciamis - Cijeungjing - Cisaga - Banjar - Wanareja - Majenang - Cimanggu - Karang Pucung - Lumbir - Wangon - Buntu - Sumpiuh - Tambak - Gombong - Karanganyar - Kebumen - Prembun - Butuh - Kutoarjo - Purworejo - Purwodadi - Temon - Glagah - Wates - Sentolo - Gampingan – Jogja

Catatan: dari Kosambi – Purwakarta jalan sedikit rusak sekitar 4 km karena struktur tanah labil, Darmaraja – Malangbong jalan sedikit licin dan sedikit berpasir, Karang pucung – Wangon sedikit bergelombang, Panorama selama di jalan lebih hijau dan adem.

2.       Bekasi - Cikarang - Karawang -Kosambi - Sadang - Kalijati - Subang - Karang bungur - Cikamurang - Kadipaten - Majalengka - Maja - Tegalkulon - Cikijing - Kawali - Buniseuri - Ciamis - Cijeungjing - Cisaga - Banjar - Wanareja - Majenang - Cimanggu - Karang Pucung - Lumbir - Wangon - Buntu - Sumpiuh - Tambak - Gombong - Karanganyar - Kebumen - Prembun - Butuh - Kutoarjo - Purworejo - Purwodadi - Temon - Glagah - Wates - Sentolo - Gampingan – Jogja

Catatan: dari Kosambi - Sadang jalan sedikit rusak sekitar 4 km karena struktur tanah labil, Maja – Cikijing jalan bergelombang,gersang dan tidak sedikit ditemui orang minta2, Karang pucung – Wangon sedikit bergelombang perjalanan cukup menarik.

 

Cheers

TTDJ

Takut Miskin di Akhirat

Takut Miskin di Akhirat

 

Mengingat harga-harga barang kebutuhan terus meningkat, seorang pemuda selalu mengeluh karena tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Setelah berdiskusi dengan seorang kiai makrifat, pemuda itu pun mengikuti anjurannya untuk menjalankan shalat Hajat serta tetap istiqomah melaksanakan shalat wajib lima waktu.

''Pak Kiai, tiga tahun sudah saya menjalankan ibadah sesuai anjuran Bapak. Setiap hari saya shalat Hajat semata-mata agar Allah SWT melimpahkan rezeki yang cukup. Namun, sampai saat ini saya masih saja miskin,'' keluh si pemuda.

''Teruskanlah dan jangan berhenti, Allah selalu mendengar doamu. Suatu saat nanti pasti Allah mengabulkannya. Bersabarlah!'' Jawab sang kiai.

''Bagaimana saya bisa bersabar, kalau semua harga kebutuhan serba naik! Sementara saya masih juga belum mendapat rezeki yang memadai. Bagaimana saya bisa memenuhi kebutuhan hidup?''

''Ya tentu saja tetap dari Allah, pokoknya sabar, pasti ada jalan keluarnya. Teruslah beribadah.''

''Percuma saja Pak Kiai. Setiap hari shalat lima waktu, shalat Hajat, shalat Dhuha, tapi Allah belum juga mengabulkan permohonan saya. Lebih baik saya berhenti saja beribadah...'' jawab pemuda itu dengan kesal.

''Kalau begitu, ya sudah. Pulang saja. Semoga Allah segera menjawab permintaanmu,'' timpal kiai dengan ringan.

Pemuda itu pun pulang. Rasa kesal masih menggelayuti hatinya hingga tiba di rumah. Ia menggerutu tak habis-habisnya hingga tertidur pulas di kursi serambi. Dalam tidur itu, ia bermimpi masuk ke dalam istana yng sangat luas, berlantaikan emas murni, dihiasi dengan lampu-lampu terbuat dari intan permata. Bahkan beribu wanita cantik jelita menyambutnya.

Seorang permaisuri yang sangat cantik dan bercahaya mendekati si pemuda.

''Anda siapa?'' tanya pemuda.

''Akulah pendampingmu di hari akhirat nanti.''

''Ohh... lalu ini istana siapa?''

''Ini istanamu, dari Allah. Karena pekerjaan ibadahmu di dunia.''

''Ohh... dan taman-taman yang sangat indah ini juga punya saya?''

''Betul!''

''Lautan madu, lautan susu, dan lautan permata juga milik saya?''

''Betul sekali.''

Sang pemuda begitu mengagumi keindahan suasana syurga yang sangat menawan dan tak tertandingi. Namun, tiba-tiba ia terbangun dan mimpi itu pun hilang. Tak disangka, ia melihat tujuh mutiara sebesar telor bebek. Betapa senang hati pemuda itu dan ingin menjual mutiara-mutiara tersebut. Ia pun menemui sang kiai sebelum pergi ke tempat penjualan mutiara.

"Pak Kiai, setelah bermimpi saya mendapati tujuh mutiara yang sangat indah ini. Akhirnya Allah menjawab doa saya,'' kata pemuda penuh keriangan.

''Alhamdulillah. Tapi perlu kamu ketahui bahwa tujuh mutiara itu adalah pahala-pahala ibadah yang kamu jalankan selama 3 tahun lalu.''

''Ini pahala-pahala saya? Lalu bagaimana dengan syurga saya Pak Kiai?''

''Tidak ada, karena Allah sudah membayar semua pekerjaan ibadahmu. Mudah-mudahan kamu bahagia di dunia ini. Dengan tujuh mutiara itu kamu bisa menjadi miliader.''

''Ya Allah, aku tidak mau mutiara-mutiara ini. Lebih baik aku miskin di dunia ini daripada miskin di akhirat nanti. Ya Allah kumpulkan kembali mutiara-mutiara ini dengan amalan ibadah lainnya sampai aku meninggal nanti,'' ujar pemuda itu sadar diri. Tujuh mutiara yang berada di depannya itu hilang seketika. Ia berjanji tak akan mengeluh dan menjalani ibadah lebih baik lagi demi kekayaan akhirat kelak.

[dari guyon orang-orang makrifat, wibi ar]

 

Acara Buka Bersama Alumni Stembayo

Acara Open 2gether Alumni Stembayo di rumah jeng Pipit

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Yantow

EK '90

yanto006

Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Seputar Malam Lailatul Qadar

 

Penulis: Fadlilatu Asy-Syaikh Al-’Allamah Al-Faqih Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin -rahimahullah-

 

Soal 1: Malam Lailatul Qadar itu jatuh pada hari ke berapa?

 

Jawab: Di dalam Al-Qur’an tidak diterangkan pada malam ke berapa malam Lailatul Qodar itu jatuh, tetapi di dalam hadits diterangkan bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 hari awal di bulan Ramadhan menginginkan malam Lailatul Qodar, kemudian beliau beri’tikaf pada 10 hari pertengahannya dan mengatakan (yang artinya):

 

 “Sesungguhnya malam Lailatul Qodar itu jatuh pada 10 hari akhir di bulan Ramadhan”.

 

Beliau melihatnya dan beliau sujud di waktu shubuh di tempat yang berair bercampur tanah, kemudian pada malam ke-21 di saat beliau i’tikaf, turunlah hujan maka mengalirlah air hujan tersebut pada atap masjid karena masjid Nabi shallallahu alaihi wa sallam terbuat dari anjang-anjang.

 

Beliau menjalankan sholat subuh bersama para sahabatnya kemudian beliau sujud.

 

Anas bin Malik berkata: ‘Aku melihat bekas air dan tanah dikeningnya, maka beliau sujud ditempat yang berair bercampur tanah.” (HR. Bukhori no.669 dan 2016, Muslim no.1167, dan 216 dari shohabat Abu Sa’id Al-Khudri).

 

Hadits di atas menunjukkan bahwa malam Lailatul-Qodar pada saat itu jatuh pada malam yang ke-21. Sedangkan para sahabat Rosululloh melihat dalam mimpi mereka bahwa malam Lailatul-Qodar jatuh pada malam ke 27. (HR. Bukhori no.2015, Muslim no.1165 dari shohabat Abdulloh bin ‘Umar ).

 

Yang shohih dari perbedaan para ulama tentang jatuhnya malam Lailatul-Qodar pada 10 hari terakhir adalah berpindah-pindah pada setiap tahunnya, terkadang pada tahun ini jatuh pada malam yang ke 21, kemudian pada tahun berikutnya jatuh pada malam yang ke 29, 25 atau 24.

 

Adapun hikmah berpindah-pindahnya malam Lailatul-Qodar supaya orang-orang yang malas menjalankan ibadah, mereka bersemangat untuk menjalankan ibadah pada 10 hari terakhir di bulan Romadlon. Hikmah yang lainnya juga yaitu agar menambah amal shalih seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah. (Syaikh Utsaimin)

 

Soal 2 : Apa alamat/tanda malam Lailatul Qadar?

 

Jawab: Lailatul Qodar mempunyai beberapa alamat/tanda, baik secara langsung (yaitu pada malamnya) maupun setelah terjadi (yaitu pada pagi harinya).

 

Adapun alamat secara langsung (yaitu pada malamnya), di antaranya:

  1. Sinar cahaya sangat kuat pada malam Lailatul Qodar dibandingkan dengan malam-malam yang lainnya. Tanda ini pada zaman sekarang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang tinggal ditempat yang jauh dari sinar listrik atau sejenisnya. 
  2. Bertambah kuatnya cahaya pada malam itu.
  3. Thuma’ninah. Yaitu ketenangan dan kelapangan hati yang dirasakan oleh orang-orang yang beriman lebih kuat dari malam-malam yang yang lainnya.
  4. Angin dalam keadaan tenang pada malam Lailatul Qodar, tidak berhembus kencang (tidak ada badai) dan tidak ada guntur. Hal ini berdasarkan hadits dari shohabat Jabir bin Abdillah sesungguhnya Rosululloh bersabda (yang artinya), “Sesungguhnya Aku melihat Lailatul-Qodar kemudian dilupakannya, Lailatul-Qodar turun pada 10 akhir (bulan Romadlon) yaitu malam yang terang, tidak dingin dan tidak panas serta tidak turun hujan”. (HR. Ibnu Khuzaimah no.2190 dan Ibnu Hibban no.3688 dan dishohihkan oleh keduanya). Kemudian, hadits dari shohabat ‘Ubadah bin Shomit sesungguhnya Rosululloh bersabda (yang artinya) “Sesungguhnya alamat Lailatul-Qodar adalah malam yang cerah dan terang seakan-akan nampak didalamnya bulan bersinar terang, tetap dan tenang, tidak dingin dan tidak panas. Haram bagi bintang-bintang melempar pada malam itu sampai waktu subuh. Sesungguhnya termasuk dari tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tegak lurus, tidak tersebar sinarnya seperti bulan pada malam purnama, haram bagi syaithon keluar bersamanya (terbitnya matahari) pada hari itu”. (HR. Ahmad 5/324, Al-Haitsamy 3/175 dia berkata : perawinya tsiqoh)
  5. Terkadang Alloh memperlihatkan malam Lailatul-Qodar kepada seseorang dalam mimpinya. Sebagaimana hal ini terjadi pada diri para shahabat Rosululloh .
  6. Kenikmatan beribadah dirasakan oleh seseorang pada malam Lailatul-Qodar lebih tinggi dari malam-malam yang lainnya.

Adapun alamat setelah terjadi (yaitu pada pagi harinya) di antaranya: Matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tidak tersebar sinarnya dan tidak menyilaukan, berbeda dengan hari-hari biasanya.

 

Hal ini berdasarkan hadits dari shohabat Ubay bin Ka’ab yang mengatakan: “Sesungguhnya Rosululloh mengkabarkan kepada kami: “Sesungguhnya Matahari terbit pada hari itu dalam keadaan tidak tersebar sinarnya”. (HR. Muslim no.762, 2/828)

 

Adapun alamat yang menyebutkan bahwa tidak ada atau sedikit gonggongan anjing pada malam Lailatul-Qodar adalah tidak benar, karena terkadang dijumpai pada 10 malam terakhir di bulan Romadlon anjing dalam keadaan menyalak/menggonggong. (Syaikh Utsaimin)

 

(Diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu ‘Isa Nurwahid dari Fataawa Lajnah ad Da’imah, Syarhul Mumthi’ Ibnu Utsaimin, Fataawa wa Rasaail Ibnu Utsaimin, dan Majmu’Fataawa Syaikh Shalih Fauzan)

 

Sumber : Buletin Da’wah Al-Atsary, Semarang. Edisi 18 / 1427 H

Ketika Allah bilang tidak..!

Ketika Allah bilang tidak..!

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah ambillah kesombonganku dariku."
Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat."
Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah beri aku kesabaran."   Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah beri aku kebahagiaan."
Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan."
Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-Ku."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat."   Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cinta-Mu padaku.
Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti..!!"

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, sementara orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakan dan kegagalan. orang lain dengan mudah berganti pasangan.

Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek lalu kita melihat tukang es.
Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

 

Sabtu, September 06, 2008

Foto Mudik 2006

Pas gw mudik taon 2006

Potong plonthos n trus difoto dech

Buat kenang-kenangan

Foto Keluarga Bogor

Foto keluarga Mbak Ning & AA Yanri beserta anak-anak